Semarang, 15 Juli 2018
Harga belajar jauh lebih murah daripada kerugian akibat ketidaktahuan.
Kenapa kita bosan dan seolah terperangkap dengan rutinitas?
Karena kita lupa menetapkan tujuan akhir.
BIG WHY kenapa kita ada di dunia ini, untuk apa, dan mau kemana.
Seni kehidupan adalah ketika bisa memilih dengan tepat tombol switch on dan switch off. Kita bisa dengan mudah mengganti keluhan menjadi syukur dengan memahami pandangan kita terhadap dunia (sebagai ladang amal / fitnah / kompetisi, dsb).
Dunia hanya seujung jari yg dimasukkan di lautan. Begitu kecil. Yakinkan bahwa setiap keringat, darah dan ikhtiar yang kita curahkan tidak habis hanya untuk mentenagai urusan dunia saja.
Secara fitrah kehidupan wanita berputar di sekitar kelahiran, ia mencintai kehidupan, makanya ia identik dengan energi cinta. Oleh karenanya, jangan melakukan sesuatu karena kekhawatiran , benci, dsb. Bergerak dari cinta, maka secara otomatis akan timbul rasa takut. Sebaliknya, jika dimulai dari ketakutan, maka tidak akan melahirkan cinta yg berasal dari kedamaian dan kebahagiaan.
Sebaliknya, lelaki secara fitrah dekat dengan kematian, maka faktor pendorongnya untuk bekerja keras adalah faktor kekhawatiran. Dia akan bekerja dengan keras karena khawatir akan masa depan keluarganya.
Ambisi biasanya orientasinya dunia, dekat dengan hawa nafsu yg tidak ada habisnya dan hanya berujung pada kehampaan.
Sedangkan misi, memiliki orientasi akhirat, tujuan akhirnya Ridho Allah. Memiliki pondasi tauhid yang kuat dengan aturan2 yg jelas dan penuh daya tahan, kontinyu (endurance).
Hawa nafsu (misalnya marah) adalah hal yang manusiawi, namun bukan berarti kita bertameng dengannya.
Sebelum kita mampu menundukkan hawa nafsu, maka akan sulit bagi kita untuk meraih surga di dunia maupun surga yg sesungguhnya.
Maka, mari mulai kita koreksi pikiran2 kita, target2 kita, ambisi atau misi?
Contoh kasus, adanya persepsi bahwa wanita cantik adalah wanita sehat yg pipinya merona merah. Bagi sebagian orang yg hanya menangkap fenomena di permukaan saja, dan dengan ambisinya (hawa nafsu) untuk meraih keuntungan, maka diciptakanlah blush on.
Padahal esensinya bukan itu.
Seharusnya kita berfikir bahwa wanita haruslah sehat dari dalam dirinya sehingga aliran darahnya lancar dan pipinya merona alami.
Ahsanu Amala
(benar & ikhlas)
Amal terbaik adalah amal yang diterima dan diberkahi.
Kesalahan kita adalah kita mengkawatirkan masa depan yang belum tentu kita miliki, dan menyesali masa lalu yang tidak bisa kita ubah. Namun kebanyakan kita malah menyia-nyiakan amalan terbaik (ahsanu amala) saat ini (masa kini).
Berhentilah mengkhawatirkan, mulailah ikhtiar terbaik dengan apa saja yang saat ini kita miliki.
Segala pencapaian kita hari ini bukanlah karena hebatnya ilmu kita, lengkapnya fasilitas, dsb. Namun karena Allah tolong kita. Allah ridho dan berikan rezeki kenikmatan untuk memahami, untuk mencapai dan menemukan jalannya.
Lakukan sesuatu dengan penuh kesadaran, dan alirkan rasa.
Maka, selesailah dengan diri sendiri, kemudian mulai perjalanan2 untuk memperluas manfaat.
Apa misi kita, apa peran kita.